Di usia 62 tahun dia masih bersemangat berdagang buah. Setiap hari dia berkeliling di daerah Leuwi Nutug Citeureup (Bogor). Walaupun dia sempat mengeluh akan hidup yang berat, Bapak yang memiliki 3 orang anak ini akhirnya tetap semangat berkeliling di tengah terik panas dengan beban +/- 50 kilogram di pundaknya. Di tengah kondisi pandemi penghasilannya menjadi tak menentu, bahkan kadang ia harus menanggung rugi karena buah-buah yang busuk, dan terkadang malah membagikannya kepada tetangga sendiri. Ada yang unik dari ‘Bang Panji’, pria asli sunda ini justru lebih sering dipanggil ‘Bang’. Dia berjualan tanpa mengenakan alas kaki (ciakah), terlihat kaki-kakinya begitu kuat karena terlalu sering beradu denganBaca Selengkapnya –>

Salam Kebangsaan Indonesia, Salam Kebajikan, Wei De Dong Tian Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 76, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) mengadakan lomba : -KATEGORI MAKIN, PERKHIN, PAKIN, GEMAKU (Solo/Grup) : Cover Lagu “Berkibarlah Bendera Negriku”, Karya Gombloh (Setiap MAKIN, PERKHIN, PAKIN, GEMAKU hanya bisa mengirimkan perwakilan maksimal 3 (tiga) peserta untuk kategori ini) -KATEGORI UMUM 1. “Yel-Yel” terkait harapan tentang Indonesia Masa Depan 2. Cover Lagu Perjuangan , Pilih salah satu : – Bagimu Negri, Cipt. Kusbini – Berkibarlah Benderaku, Cipt. Ibu Sud – Dari Sabang Sampai Merauke, Cipt. R. Soeharjo – Garuda Pancasila (Mars Pancasila), Cipt. Sudharnoto – Halo-Halo Bandung, Cipt. IsmailBaca Selengkapnya –>

Kami mulai menyalurkan donasi dari para orang baik yang sudah mendukung dan membantu para Biokong Kelenteng, untuk yang pertama kami mulai membagikan sembako dan angpao kepada para Biokong di Kelenteng Hok Tek Bio dan Anak-anak Yatim dan Panti Asuhan Vihara Buddha Tidur Tonjong. Terima kasih kepada para donatur yang sudah selalu peduli kepada mereka. Semoga Tian Ti Kong, Para Sin Beng dan Para Leluhur memberkahi kita semua. Amitofo, Shanzai

Patungan Untuk Para “Biokong” Penjaga Kelenteng Klik disini https://kitabisa.com/campaign/bantubiokongkelenteng Oey Unkih adalah Biokong Kelenteng Hok Tek Bio Ciampea Bogor, ia adalah salah satu contoh orang yang berprofesi sebagai Biokong (Penjaga Kelenteng) tugas utamanya ialah memastikan kelenteng dalam keadaan bersih dan seluruh persiapan umat yang akan bersembahyang di kelenteng tersedia dengan baik, ketika Ce It dan Cap Gouw, Unkih yang mematikan segala persiapan upacara berjalan dengan baik sehingga umat yang akan bersembahyang akan sangat terbantu sekali. Para Biokong (Penjaga Kelenteng) biasanya orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi namun mereka manusia-manusia yang bertekad kuat untuk mengabdikan dirinya kepada para Sinbeng (Shenming), para Buddha dan Para Orang Suci. Mereka umumnya bergajiBaca Selengkapnya –>

Klik disini https://kitabisa.com/campaign/kuburantionghoa Keberadaan Bong/Sentiong/Kuburuan Tionghoa di Ciampea, Bogor tidak asing lagi bagi para peziarah. Setiap hari raya Cheng Beng dan upacara persembahyangan Tionghoa lainnya para peziarah baik dari dalam maupun luar kota banyak berkunjung ke tempat ini. Namun dengan adanya wabah virus corona tempat ini pun sepi pengunjung termasuk peziarah lokal. Adalah Kong Bule (Suhanda), salah satu pembersih kuburan yang merasakan dampak nyata dari sepinya pengunjung kuburan Tionghoa. Langkahnya begitu perlahan ketika mulai memasuki area sentiong/kuburan Tionghoa yang berlokasi dekat dengan rumahnya. Setiap harinya Kong Bule selalu memastikan area pemakaman bersih. Sudah bertahun-tahun Kong Bule bekerja sebagai pembersih kuburan, meski kini hatinya ikut sedih melihat banyak makam yang tak lagiBaca Selengkapnya –>