Odong (Ismayanti) dipanggil odong oleh teman-temannya karena ia selalu ingin ikut naik Odong-odong bersama teman-temannya, namun karena banyak keterbatasan ekonomi seringkali Odong tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa sering naik Odong-odong. Odong seorang anak yatim berumur 8 tahun bermimpi untuk sekolah dan rumahnya tidak bocor lagi. Ibunya bekerja serabutan kadang menjadi pencuci baju dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Odong memiliki seorang adik kecil yang masih balita ia tinggal bersama ibu dan neneknya. Kehidupannya sangat terbatas, sampai kadang sampai tidak bisa membeli beras untuk menanak nasi untuk memenuhi kebutuhan makan keluarganya. Kehidupannya mulai serba kekurangan ketika ayahnya yang seorang kernet truk harus meninggal dikarenakan tersetrum aliranBaca Selengkapnya –>